Rabu, 28 Agustus 2013

Sejarah Bahasa GAUL

Sejarah bahasa gaul sendiri sebenarnya sudah ada sejak tahun 1980-an tetapi pada waktu itu istilah bahasa prokem (okem). Lalu bahasa tersebut diadopsi kemudian dimodifikasi sedemikian unik dan digunakan oleh orang-orang tertentu atau kalangan-kalangan tertentu saja. Pada awalnya bahasa prokem digunaakan oleh para preman yang kehidupanya dekat dengan kekerasan, kejahatan, narkoba, dan minuman keras. Banyak istilah-istilah baru yang mereka ciptakan dengan tujuan agar masyarakat awam atau orang luar komunitas mereka tidak mengerti dengan apa yang mereka bicarakan atau yang telah mereka bicarakan. Mereka merancang kata-kata baru, mengganti kata ke lawan kata, mencari kata sepadan, menentukan angka-angka, penggantian fonem, penambahan awalan, sisipan, atau akhiran Pergaulan di kalang waria mengenal apa yang disebut dengan budaya teman sebaya (peer culture).
Menurut Wikipedia Indonesia “Bahasa gaul merupakan bentuk ragam bahasa yang digunakan oleh penutur remaja, waria untuk mengekspresikan gagasan dan emosinya.” Perkembangan teknologi informasi turut mendistribusikan penggunaan bahasa gaul ke lingkup yang lebih luas.Sebuah artikel di Kompas yang ditulis Sahertian berjudul So What Gitu Loch..... (2006) menyatakan bahwa bahasa gaul atau bahasa prokem sebenarnya sudah ada sejak 1970-an. Awalnya istilah- istilah dalam bahasa gaul itu untuk merahasiakan isi obrolan dalam komunitas tertentu. Oleh karena sering digunakan di luar komunitasnya, lama-lama istilah tersebut jadi bahasa sehari-hari. Kosakata bahasa gaul yang belakangan ini berkembang sering tidak beraturan dan cenderung tidak terumuskan. Bahkan tidak dapat diprediksi bahasa apakah yang berikutnya akan menjadi bahasa gaul. 
Pada mulanya pembentukan bahasa slang, prokem, cant, argot, jargon, dan colloquial di dunia ini adalah berawal dari sebuah komunitas atau kelompok sosial tertentu yang berada di kelas atau golongan bawah (Alwasilah, 2006). Lambat laun oleh masyarakat akhirnya bahasa tersebut digunakan untuk komunikasi sehari-hari. Kecenderungan masyarakat ataupun para pelajar menggunakan bahasa asing dalam percakapan sehari- hari semakin tinggi, dan lebih parah makin berkembangnya bahasa slank atau bahasa gaul yang mencampur adukkan bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Saat ini bahasa gaul telah banyak terasimilasi dan menjadi umum. Bahasa gaul sering digunakan sebagai bentuk percakapan sehari- hari dalam pergaulan di lingkungan sosial bahkan dalam media populer separti TV, radio, dunia perfilman nasional, dan digunakan sebagai publikasi yang ditujukan untuk kalangan waria, remaja oleh majalah- majalah remaja populer. Maka sebab itu, bahasa gaul dapat disimpulkan sebagai bahasa utama yang digunakan komunikasi verbal oleh setiap orang dalam kehidupan sehari- hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar