Sejarah bahasa gaul sendiri sebenarnya sudah
ada sejak tahun 1980-an tetapi pada waktu itu istilah bahasa prokem (okem).
Lalu bahasa tersebut diadopsi kemudian dimodifikasi sedemikian unik dan
digunakan oleh orang-orang tertentu atau kalangan-kalangan tertentu saja. Pada
awalnya bahasa prokem digunaakan oleh para preman yang kehidupanya dekat dengan
kekerasan, kejahatan, narkoba, dan minuman keras. Banyak istilah-istilah baru
yang mereka ciptakan dengan tujuan agar masyarakat awam atau orang luar
komunitas mereka tidak mengerti dengan apa yang mereka bicarakan atau yang
telah mereka bicarakan. Mereka merancang kata-kata baru, mengganti kata ke
lawan kata, mencari kata sepadan, menentukan angka-angka, penggantian fonem,
penambahan awalan, sisipan, atau akhiran Pergaulan di kalang waria mengenal apa
yang disebut dengan budaya teman sebaya (peer culture).
Menurut Wikipedia Indonesia “Bahasa gaul
merupakan bentuk ragam bahasa yang digunakan oleh penutur remaja, waria untuk
mengekspresikan gagasan dan emosinya.” Perkembangan teknologi informasi turut
mendistribusikan penggunaan bahasa gaul ke lingkup yang lebih luas.Sebuah artikel di Kompas yang ditulis
Sahertian berjudul So What Gitu Loch.....
(2006) menyatakan bahwa bahasa gaul atau bahasa prokem sebenarnya sudah ada
sejak 1970-an. Awalnya istilah- istilah dalam bahasa gaul itu untuk merahasiakan
isi obrolan dalam komunitas tertentu. Oleh karena sering digunakan di luar
komunitasnya, lama-lama istilah tersebut jadi bahasa sehari-hari. Kosakata bahasa
gaul yang belakangan ini berkembang sering tidak beraturan dan cenderung tidak
terumuskan. Bahkan tidak dapat diprediksi bahasa apakah yang berikutnya akan menjadi
bahasa gaul.
Pada mulanya pembentukan bahasa slang,
prokem, cant, argot, jargon, dan colloquial di dunia ini adalah berawal dari
sebuah komunitas atau kelompok sosial tertentu yang berada di kelas atau golongan
bawah (Alwasilah, 2006). Lambat laun oleh masyarakat akhirnya bahasa tersebut
digunakan untuk komunikasi sehari-hari. Kecenderungan masyarakat ataupun para
pelajar menggunakan bahasa asing dalam percakapan sehari- hari semakin tinggi,
dan lebih parah makin berkembangnya bahasa slank atau bahasa gaul yang
mencampur adukkan bahasa daerah, bahasa Indonesia, dan bahasa Inggris. Saat ini
bahasa gaul telah banyak terasimilasi dan menjadi umum. Bahasa gaul sering
digunakan sebagai bentuk percakapan sehari- hari dalam pergaulan di lingkungan
sosial bahkan dalam media populer separti TV, radio, dunia perfilman nasional,
dan digunakan sebagai publikasi yang ditujukan untuk kalangan waria, remaja
oleh majalah- majalah remaja populer. Maka sebab itu, bahasa gaul dapat
disimpulkan sebagai bahasa utama yang digunakan komunikasi verbal oleh setiap
orang dalam kehidupan sehari- hari.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar